kesabaran

View mode:
Sort by:

Abing ingin memancing. Tetapi mata pancingnya malah hilang. Apa yang harus Abing lakukan?

Cerita ini membawa kita melihat berbagai persiapan dan kesiapan yang diperlukan saat memancing. Tapi apa jadinya kalau mata pancingmu hilang seperti Abing? Memancing dikenal banyak menunggu dan perlu kesabaran, kadang tidak semuanya sesuai keinginan, tapi dari sana kami jadi banyak belajar dalam ketenangan.

Ditulis oleh Ratna Candra Puspitasari, seorang ibu rumah tangga sekaligus pengajar di SDN Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara. Ratna lahir di Balikpapan dan mengawali kariernya di dunia pendidikan sejak 2008. Saat ini Ratna mengajar di kelas rendah dan sedang giat menekuni berbagai kegiatan menulis yang menumbuhkan minat baca anak, terutama cerita bermuatan budaya lokal.

Ella Elviana yang mengilustrasikan buku ini lahir di Bandung dan lulus dari Farmasi ITB. Ia menemukan minatnya dalam ilustrasi buku anak dan sejak 2007 telah mengilustrasi puluhan buku cerita bergambar dan novel anak. Di sana ia menemukan kejujuran, ketulusan, dan keceriaan. Cat air dan tinta adalah media favorit untuk ilustrasinya. Ella dapat dihubungi lewat Instagram @olafmurkenstein

Abi memasang bubu. Tiap sebentar ia memeriksa bubunya. Berapa banyak udang galah yang didapatnya, ya?

Abi menanti-nantikan sekali udang galah yang masuk ke dalam bubunya. Tapi walaupun sudah mengikuti contoh Ayah dan menunggu terus, udang-udang itu masih belum datang. Padahal Abi sudah melewatkan ajakan main teman-temannya. Bagaimana caranya supaya ia bisa mendapatkan udang-udang galah itu?

Seru sekali bisa menangkap udang galah dari sungai dekat rumah seperti Abi dan ayahnya. Cerita ini juga menunjukkan proses menunggu yang mungkin tidak menyenangkan, tapi penting dalam apa yang kita lakukan. Tidak semua hal bisa langsung kita dapatkan dengan mudah dan cepat; namun saat bisa bertahan melaluinya, hasil yang didapatkan menjadi sangat nikmat dan berharga.

Ditulis oleh Afita Martalia Andrinas Putri. Lahir di malang, Jawa Timur dan kini menjadi pendidik di SDN 020 Tana Tidung, Kalimantan Utara. Dia konsisten membaca untuk mendukung profesinya. Kegemarannya yang lain adalah menulis untuk menyalurkan ide-idenya. Hobi menari tetap dijalaninya di antara kesibukan sebagai ibu dari seorang anak.

Hilman Makhluf adalah ilustrator lepas dari Pekalongan. Dia memutuskan tinggal di Yogyakarta setelah menyelesaikan studinya di jurusan Komunikasi dan Desain Visual Institut Seni Indonesia, Yogyakarta. Selain berfokus membuat ilustrasi untuk anak-anak sejak 2015, dia juga mengoleksi action figure, mendengarkan musik, dan menonton film.

 

Showing all 2 results

Shopping cart