Tengah malam, aku terbangun tiba-tiba. Aku melihat Ibu belum tidur.
Aku heran. Ibu tidur tidak, ya?
—
Kisah ini ditulis dari perspektif seorang anak yang melihat ibunya yang selalu ada dan tidak pernah tidur. Ibu selalu sedang melakukan sesuatu. Ia rasa ibunya tidak pernah tidur. Ia pun mencoba mencari tahu.
Ditulis dalam bahasa Jawa, disertai terjemahan bahasa Indonesia.
Kumbang-kumbang koksi harus pindah mencari tempat baru. Namun salah satu kumbang, Kosi, terpisah dari teman-temannya.
Akhirnya ia bertemu dengan teman-temannya. Namun ada yang aneh ketika ia mengikuti mereka.
Apa yang terjadi?
Bahaya apa lagi yang mengancamnya?
—
Itukah Teman Kosi masuk Jenjang B3 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, lembar kegiatan, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.
Kancil Hijau pulang membawa sekarung terong, upah karena membantu panen Pak Tani. Dalam perjalanan, ia bertemu Kancil Ungu dan adiknya. Mereka sedang kesulitan mencari terong.
Terong?
Kancil Hijau punya sekarung! Namun ia tak mau memberikannya. Ia kan sudah kerja keras?
–
Ditulis dalam bahasa Madura dan disertai terjemahan bahasa Indonesia.
Banyak binatang di hutan lindung Pura Sajau. Arai dan Adik menghitungnya. Ada berapa ya?
–
Membaca Ke Hutan Lindung menyenangkan sekali. Arai dan Adik mengajak kami berkenalan dengan binatang (mata yang awas akan melihat mereka yang besar dan yang kecil tersembunyi), melihat alam lebih dekat, dan bermain hitung sambil melakukannya. Cerita yang sederhana dan penuh arti, dengan ilustrasi yang kaya dan membuat kami ingin sekali pergi ke hutan lindung!
Ditulis oleh Rezcy Amalia, yang lahir di pinggir pantai di Makassar. Ia tumbuh besar dan berkuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Makassar. Ia mengajar di Pesantren Hidayatullah Tarakan Kalimantan Utara sebelum pindah ke Bulungan untuk mengajar di SDN 001 Tanjung Palas Timur hingga sekarang.
Singgih Cahyo biasa dipanggil “Didiw” oleh teman-temannya. Ia mahasiswa Jurusan Kriya Keramik ITB yang gemar akan dunia ilustrasi. Singgih banyak belajar dari mata kuliah pilihan ilustrasi buku anak yang diambilnya. Ia senang sekali ketika mendapat kesempatan menuangkan ilustrasinya dalam buku anak. Gaya ilustrasinya banyak dipengaruhi teknik manual seperti gouache ataupun cat air. Menurutnya media manual terlihat lebih organik dan ekspresif.
Macan jengkel. Sudah gagal memangsa kancil, badannya sakit menabrak pohon. Ia berkeliaran mencari mangsa lain. Dan itu ada kera sedang memanjat pohon.
Di atas pohon, Kera sedang memilih pisang tanduk dan melihat Macan perlahan-lahan mendekat. Wah bagaimana ini? Tidak sempat lari. Ah, sudahlah gampang. Kera punya akal.
Apa Kera berhasil mengakali Macan?
—
Ditulis dalam bahasa Jawa, disertai terjemahan bahasa Indonesia
Showing 37–48 of 123 results