Shop

View mode:
Sort by:

Membatik itu kelihatannya membosankan. Lebih asyik bermain di taman.

Tetapi… taman bermain itu ternyata ada di sini. Taman itu tersimpan rapi di dalam lemari.

Membaca ini, kami pun tak mengira akan menemukan taman penuh warna, dengan kupu-kupu yang indah, dan pantai penuh corak! Rasanya seperti berjalan-jalan lewat tarikan lilin dan malam.

Taman Bermain dalam Lemari ditulis oleh Sofie Dewayani dan diilustrasikan oleh EorG.

Di setiap penjuru Bali, terdapat banyak hal duniawi dan magis untuk dijelajahi.

Di satu desa, ada seekor ayam yang rajin bekerja keras setiap hari, sementara di desa lain, ada naga sakti yang bisa terbang. Seekor kalajengking yang suka berbagi menerima kebaikan untuk pertama kalinya, dan penduduk desa yang menyelidiki cara mengalahkan virus cemberut. Dua belas kisah yang mempesona, dengan berbagai hal dimulai dari seorang lelaki tua misterius, persahabatan yang tidak terduga, hingga pertunjukan gasing Ajaib yang luar biasa.

 

Epi ingin bermain bersama tetangga barunya. Namanya Fatima dan dia berasal dari Negara Afghanistan. Bagaimana caranya, ya? Bahasa mereka kan berbeda!

Kata-kata, ilustrasi, dan tata letak berperan besar dalam menceritakan kisah Epi dan Fatima, teman barunya. Mereka ada di waktu dan tempat yang sama, tapi pengalaman yang menjadikan mereka begitu berbeda. Kita diajak melihat konflik dan trauma, serta dampaknya bagi anak-anak lewat kacamata mereka. Fatima, mewakili banyak anak yang tidak dapat menyelesaikan sekolah dan kehidupan sebagai anak-anak karena keluarga mereka terus berpindah. Mereka harus mengungsi ke negara-negara yang lebih aman. Banyak yang terdampar di Indonesia.

Teman Baru Epi membantu kami dan teman-teman kecil memperkenalkan situasi yang tidak ideal dan tidak adil, dengan cara yang tetap hangat dan tidak menggurui. Saat membacakan ini, kami yakin, dan sejujurnya berharap, ada pertanyaan-pertanyaan besar yang datang dari teman-teman kecil. Kami harap ada obrolan dengan teman-teman kecil, setelah cerita selesai sehingga Epi dan Fatima bisa membuka ruang untuk tumbuh dalam empati dan, siapa tahu, menginspirasi sesuatu.

United Nations Indonesia memilih Teman Baru Epi sebagai salah satu buku yang masuk shortlist Klub Buku SDG di tahun 2020.

Loli dan teman-teman suka ayunan.

Namun, ayunan hanya satu. Apa yang harus Loli lakukan?

Teman Bermain Loli masuk Jenjang B2 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, lembar kegiatan, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.

Ada apa di perut Pak Kuda Laut? Mengapa dia harus mencari tempat yang aman?

Ada sesuatu di perut Pak Kuda Laut dan ia harus mencari tempat yang aman. Ikuti perjalanannya! Akankah ia menemukan tempat yang aman tepat waktu?

Tempat untuk Pak Kuda Laut masuk Jenjang B2 dari Seri Buku Berjenjang terbitan Litara dan Gagas Ceria. Buku ini disertai panduan bagi guru dan orang tua, lembar kegiatan, serta pertanyaan pemantik yang bisa dipakai setelah membaca buku. Cari tahu lebih jauh tentang kategori jenjang membaca di artikel ini.

Asyik, ada kegiatan berbagi cerita dan makanan di kelas Tora selama satu minggu! Tora berbagi tentang tempe. Kata teman-teman, mana ada tempe yang enak? Tora pun tak pantang menyerah, ia berkeasi dengan sajian tempe istimewa. Akankah teman-teman menyukainya?

Ilo suka sekali semua hal yang bisa terbang. Bersama teman-temannya, Ilo pun mencari cara untuk terbang. Apa mereka akan berhasil mencari caranya untuk terbang?

Tung, tung, tung, tung, tung! Sejak gong itu berbunyi, Apui harus memakai topi jena. Mengapa?

Apakah semua orang juga memakainya?

Membicarakan tentang kedukaan dan berkabung tidaklah mudah, terutama dalam konteks cerita anak. Namun karya ini memperkenalkan budaya topi jena untuk membicarakan tentang fase hidup yang tidak bisa kita hindari itu. Kami belajar tentang makna kehadiran serta kehilangan dengan sederhana dan lewat perspektif anak-anak. Kami juga diajak untuk belajar mengartikulasikan emosi akan membantu proses menjalaninya.

Ditulis oleh Laba Jumidah Sriwaty yang suka menikmati hal-hal yang membawa kebahagiaan dan kedamaian hati. Di antaranya membaca cerpen, mendengarkan musik, dan bertamasya. Ia menamatkan pendidikan di S1 PGSD Universitas Mulawarman dan saat ini aktif menjadi pendidik di SDN 001 Malinau Selatan. Tulisan ini dibuatnya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya dari tempat asalnya, Kalimantan Utara.

Diilustrasikan oleh Evelline Andrya. Ia tumbuh dalam campuran budaya Tionghoa dan Jawa. Koleksi kartu natal klasik berilustrasi indah milik neneknya serta komik, buku cerita bergambar dan film animasi di masa kecil membuatnya yakin mempelajari desain komunikasi visual. Pernah bekerja sebagai ilustrator penuh waktu untuk majalah CosmoGirl! Indonesia pada 2007-2010. Saat ini menjadi ilustrator lepas untuk berbagai penerbitan buku anak lokal dan internasional.

Amir membantu Bapak menangkap ikan di laut. Kesukaannya udang papai. Tapi lama sekali menunggu udang papai dijemur. Amir sudah lapar sekali. Bagaimana caranya agar cepat ya?

Amir hebat sekali ya! Dia berani ikut melaut dan menangkap udang papai kesukaannya. Apa teman-teman tahu apa itu udang papai? Membaca cerita udang papai ini membuat kami jadi ingin berkunjung dan ikut mencicipinya! Bagaimana ya rasanya?

Ditulis oleh Siti Nasriah, yang mengajar siswa kelas dua di SDN 002 Tanjung Palas Timur sejak tahun 2005. Terinspirasi makanan kesukaan di tanah kelahirannya, Tanah Kuning, cerita udang papai menceritakan kehidupan tepi laut dan kuliner khas yang ada di Tanah Kuning, tanah kelahiran sang penulis. Menurutnya udang papai yang enak dan gurih biasa dinikmati dengan sambal dan belimbing tunjuk atau belimbing sayur. Nyam!

Ditulis oleh Siti Nasriah. Diilustrasikan oleh Husna Aghniya & Al Nurul Gheulia

Jumlah halaman: 16 halaman

Hujan turun terus dan Kira mulai bosan. Kan jadi tidak banyak yang bisa dilakukan.

Jadi waktu Ana dan Ilo mengajaknya keluar di waktu hujan, Kira pun penasaran dengan satu pertanyaan: “Apa mungkin ada banyak cerita waktu hujan turun?”

Waktu Hujan Turun adalah kisah seorang anak perempuan bernama Kira dan petualangannya bersama teman-temannya saat hujan sedang turun. Mereka keluar dan bertemu dunia yang berbeda di saat hujan sedang turun. Kira bertemu teman-teman baru, melihat kota yang terlihat berbeda di waktu hujan, dan belajar tentang kilat (dan bahayanya), dan akhirnya menemukan kehangatan di akhir hari.

Sebuah kisah eksplorasi dan menemukan perspektif baru dalam keseharian kita. Kisah ini melihat hujan sebagai metafora tentang hal-hal yang tak menyenangkan namun menyimpan petualangan, kesenangan, dan keindahan di baliknya.

Umbu melihat tiga babi hutan mengendap-endap di ladang jagung miliknya. Umbu segera menghalau mereka pergi. Namun, ada batu aneh milik babi hutan yang terjatuh. Batu itu terus-menerus mengeluarkan air. Kalau begini, lama-lkelamaan ladang Umbu bisa tenggelam. Apa yang harus Umbu lakukan?

Showing 109–120 of 123 results

Shopping cart