Kado buat Karen
Cici, peri kecil yang lincah sedang bingung. Karen, sahabatnya, hari ini berulang tahun, tapi ia belum punya kado untuknya.
Karen suka Lidi-lidi Geli, kue Lupa-lupa Ingat, atau Boneka Dadadidu – wah, itu apa saja ya? Tapi Karen malah tidak mau apa-apa. Cici senang-senang saja sampai Bubi datang dengan kado yang begitu besar. Cici jadi kesal. Di tengah kekesalannya, peri cilik itu masuk ke hutan terdalam dan bertemu dengan Capung Tralala yang mengikutinya ke mana-mana. Cici pun punya ide kado untuk Karen.
Kado buat Karen juga disertai terjemahan Bahasa Jawa sebagai upaya mendekatkan anak-anak pada bahasa daerah. Cerita ini menggunakan Bahasa Jawa ngoko.
Kado untuk Karen membawa imajinasi kami jalan-jalan ke dunia peri, tapi juga mengizinkan kami untuk menghidupi ke-peri-an yang ada di setiap kita. Dalam cerita ini, kita bisa diajarkan cara membuat kado-kado peri. Bayangkan!
Mencari sesuatu buat orang yang kita sayangi seringkali jadi susah, kita ingin memberikan sesuatu yang istimewa, dan juga berbeda. Gimana caranya? Jadinya bingung dan kesal seperti Cici. Kami sering ada di situasi seperti itu. Tapi perasaan bisa berbagi hal yang istimewa dengan orang-orang tersayang itu begitu membahagiakan. Memberi jadi sama menyenangkannya dengan menerima kasih sayang. Kado untuk Karen dengan penuh imajinasi mengajak kita mengintip pergulatan rasa itu.
Kado untuk Karen ditulis dan diilustrasikan oleh Lina Kusuma Dewi.
Rp75,000.00
2 in stock
Kado buat Karen adalah cerita anak pertama yang ditulis oleh Lina Kusuma Dewi, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak perempuan yang tinggal di Yogyakarta, dibuat setelah mengikuti kelas menulis cerita anak bersama Kamar Kata Kata (@kamar_kata_kata).
Kamar Kata Kata (@kamar_kata_kata) adalah klinik menulis yang digagas oleh Reda Gaudiamo, terbuka untuk siapa saja yang ingin menemukan “suaranya” dan menuangkannya dalam karya.
Cerita ini ditulis dalam bahasa Jawa. Bahasa Jawa adalah bahasa daerah yang unik karena terdapat tiga tingkatan, yaitu: 1. Ngoko, 2. Madya, 3. Krama Inggil.
Bahasa Jawa ngoko digunakan jika lawan bicaranya sudah akrab. Jawa Madya untuk mereka yang seumur tapi belum akrab. Krama Inggil untuk berbicara dengan lawan bicara yang lebih tua atau pemimpin sebagai tanda penghormatan. Kado untuk Karen menggunakan bahasa Jawa ngoko.
Weight | .2 kg |
---|---|
ISBN | |
Language | |
Publisher | |
Writer |
You May Also Like..
By Rassi Narika