Penari Iraw
By Birul Asrori
Sekolah Imu diundang menari di Festival Iraw Tengkayu. Festival itu diadakan di Pantai Amal, Tarakan. Imu belum pernah ke pantai. Imu ingin lolos seleksi menari agar bisa melihat pantai.
–
Imu berusaha kelas sekali supaya terpilih ikut seleksi menari dan ikut pergi ke Festival Iraw Tengkayu. Saat ingin melakukan sesuatu, seringkali niat saja tidak cukup. Lewat cerita Imu kami belajar untuk terus berlatih dan berlatih supaya memberikan hasil yang terbaik, dan mungkin ada hal-hal baik yang akan datang mengikuti usaha kita itu.
Ditulis oleh Birrul Asrori yang lahir dan besar di Jombang. Usai menamatkan kuliah di Universitas Borneo, Tarakan, dia mengabdikan diri sebagai guru SD di Malinau, Kalimantan Utara. Selain itu, dia juga aktif sebagai fasilitator kegiatan literasi dan numerasi dalam pengembangan kompetensi guru di daerah. Dia bercita-cita untuk mengembangkan bahan ajar yang menarik bagi siswa yang berbasis kegiatan (mini project).
Refita Ika yang mengilustrasi buku ini lahir dan besar di Bandung. Berkat kakeknya yang senang bercerita, dongen selalu menjadi bagian dari masa kecilnya. Ketertarikannya pada buku anak mulai muncul ketika mengikuti mata kuliah khusus ilustrasi buku anak saat kuliah di ITB. Saat ini, Refita mengabdikan dirinya mengajar sebagai dosen di salah satu universitas di Lampung.
Rp53,000.00
Last piece
Buku besar ini dikembangkan oleh guru-guru mitra INOVASI melalui lokakarya penulisan buku besar yang diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Litara, INOVASI, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau. Pendampingan dan penyuntingan cerita, teks, ilustrasi, dan desain dilakukan oleh Yayasan Litara. Pengembangan buku ini didanai oleh INOVASI atas dukungan Pemerintah Australia.
Weight | .2 kg |
---|---|
Dimensions | 29.7 × 21 × 0.1 cm |
Format | Paperback |
Illustrator | |
Writer | |
Language | |
Publisher | |
Pages | |
ISBN |