Memata
By Zulkarnaen
Biasanya Yati tidak suka ke sawah. Namun, kali ini dia bersemangat sekali. Apa yang akan dilakukan Yati di sana?
–
Kami penasaran sekali dengan memata. Lewat cerita Yati, kami ikut menelusuri sungai naik ketinting dan turun ke sawah. Banyak sekali yang harus dilakukan untuk membuat memata, sungguh tidak mudah. Ada sumber daya waktu, tenaga, dan ketrampilan yang perlu dikerahkan, tahapannya ada banyak. Tapi jika tahu apa yang ingin kita dapatkan tentunya bisa jadi menyenangkan walaupun melelahkan.
Zulkarnaen lahir di Tideng Pale, Tana Tidung, Kalimantan Utara. Lulusan S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta ini aktif berorganisasi dan suka mendengarkan musik, menonton debat, serta bermain tenis meja. Menurutnya, tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau belajar dan keluar dari zona nyaman untuk kemajuan dunia buku ini. Dia ingin anak Tideng Pale gemar membaca.
Diilustrasikan oleh Rizqia Sadida, ilustrator kelahiran Bekasi yang sangat suka menggambar dan membaca buku cerita. Melalui ilustrasi-ilustrasi yang dibuatnya, ia berharap dapat memberi manfaat dan makna, serta membuat anak-anak tersenyum. Karya-karya Dida bisa dijumpai di @ddidadong.
Rp53,000.00
2 in stock
Buku besar ini dikembangkan oleh guru-guru mitra INOVASI melalui lokakarya penulisan buku besar yang diselenggarakan atas kerjasama Yayasan Litara, INOVASI, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung. Pendampingan dan penyuntingan cerita, teks, ilustrasi, dan desain dilakukan oleh Yayasan Litara. Pengembangan buku ini didanai oleh INOVASI atas dukungan Pemerintah Australia.
Weight | .2 kg |
---|---|
Dimensions | 29.7 × 21 × 0.1 cm |
Format | Paperback |
Illustrator | |
Writer | |
Publisher | |
Language | |
ISBN | |
Pages |